Pengertian Strategi Mengajar

Istilah strategi awalnya lebih dikenal di dunia militer, yang merupakan cara menggunakan semua kekuatan militer untuk memenangkan perang. Dalam konteks ini, seorang komandan berperan mengatur strategi bagaimana memenangkan perang dengan mempertimbangkan berbagai hal, baik kekuatan maupun kelemahan musuh.  Semua hal ini dianalisis dengan cermat, sehingga komandan dapat memutuskan kekuatan lawan baik kualitas persenjataan dan kepribadian militernya maupun jumlah pasukan musuhnya. Setelah semuanya diperhitungkan dan diketahui dengan jelas dan terperinci, komandan memutuskan kapan dia harus menyerang musuh, taktik apa yang harus digunakan serta teknik yang digunakan dalam menyerang musuh.  Komandan menetapkan semua strategi, taktik dan teknik dan menggunakannya dalam memobilisasi pasukannya untuk memenangkan perang. Hal yang sama juga dapat diamati dari seorang pelatih sepak bola, dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan lawan yang ingin dilakukan seorang pelatih untuk menerapkan strategi bermain yang sesuai dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan timnya sendiri.  Apakah dia menggunakan strategi menyerang atau bahkan strategi bertahan. Semua strategi ini dimainkan dengan teknik tertentu atau dengan taktik khusus untuk memenangkan pertandingan.

 

Dari ilustrasi di dunia militer dan dunia sepak bola yang disebutkan di atas, kita dapat memahami bahwa menentukan strategi yang akan digunakan tidak semudah memutar telapak tangan, karena strategi yang akan digunakan harus benar-benar mempertimbangkan berbagai aspek, baik kekuatan yang ada di lingkungan internal maupun kekuatan serta kelemahan yang ada pada faktor internal. Tetapi harus menjadi referensi utama adalah tujuan yang diinginkan, jika ilustrasi di atas tujuan yang diinginkan adalah untuk memenangkan pertempuran dan memenangkan permainan.

 

Dalam dunia pendidikan David (1999) mendefinisikan sebagai rencana, metode atau rangkaian kegiatan/kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan spesifik pendidikan.

 

Sementara itu, Sanjaya (2008) mengamati ada dua hal yang terkandung dalam pengertian strategi, yaitu:

Strategi pengajaran merupakan serangkaian kegiatan meliputi penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Artinya, penyusunan strategi baru mencapai langkah awal yaitu tahap perencanaan belum mencapai tahap pelaksanaan kegiatan. Dengan kata lain, strategi sebenarnya adalah rencana aksi yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

  1. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, yang digunakan sebagai panduan dalam penyusunan rencana aksi seperti langkah-langkah pembelajaran, penggunaan berbagai fasilitas yang akan digunakan dalam proses pembelajaran adalah tujuan tersebut. Dengan demikian, tidak ada strategi yang ditetapkan sebelum mengetahui dengan jelas apa tujuan yang diinginkan. Tujuan yang diinginkan inilah yang menyebabkan strategi selalu tidak setara antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya.

Sebelum pembahasan mengenai strategi belajar mengajar dilanjutkan, maka perlu dipahami terlebih dahulu dua hal utama, yaitu pemahaman strategi dan pengajaran. Beberapa pendapat mengungkapkan pengertian strategi seperti Niti Semito yang menyatakan bahwa strategi tidak lain adalah menjalankan prinsip perhitungan (peramalan) terhadap alternatif, estimasi yang layak untuk diterapkan berarti menekankan unsur akurasi dan rasionalitas.

 

Raka Joni (1980) menjelaskan istilah strategi, dalam konteks pengajaran sebagai pola umum tindakan guru dalam perwujudan pengajaran.  Pola umum berarti bahwa jenis dan urutan perbuatan yang dimaksud tampaknya digunakan atau ditunjukkan oleh guru dalam berbagai peristiwa pembelajaran.

Sementara itu, pakar lain Kemp (1995) seperti dikutip Sanjaya (2008) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.  Hal ini juga sejalan dengan pemahaman yang dikemukakan oleh Dick and Carry yang menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan seperangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan bersama-sama untuk menyebabkan hasil belajar pada peserta didik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi pengajaran berarti pembentukan pola dengan kemungkinan variasi dalam arti jenis dan urutan umum pengajaran, yang pada prinsipnya berbeda dari satu ke yang lain, atau menunjuk pada cara-cara perencanaan sistem lingkungan belajar tertentu. Ketika diselaraskan dengan homemaking, strategi pengajaran ini seperti melacak kemungkinan berbagai rumah yang akan dibangun, yang masing-masing modelnya akan menampilkan kesan dan pesan yang unik.

Kegiatan belajar mengajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dua kegiatan searah. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan kegiatan mengajar merupakan kegiatan sekunder yang dimaksudkan untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang optimal.

 

Suatu situasi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang optimal adalah situasi dimana penghuni pembelajaran dapat berinteraksi dengan guru bahkan atau bahkan belajar di tempat tertentu yang telah diatur dalam rangka mencapai tujuan. Selain itu, situasi ini dapat lebih mengoptimalkan kegiatan pembelajaran ketika menggunakan metode dan atau media yang tepat. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa komponen seperti: siswa, guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media, dan evaluasi.

 

Komponen-komponen yang disebutkan di atas berinteraksi satu sama lain dan mulai dan bermuara pada tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar meliputi berbagai komponen dan berinteraksi satu sama lain serta saling mempengaruhi, sehingga kegiatan tersebut merupakan sistem yang sering disebut dengan istilah sistem instruksional. Kegiatan belajar mengajar sebagai sistem instruksional adalah interaksi antara learning citizen dengan komponen lainnya. Guru sebagai penyelenggara kegiatan belajar mengajar, harus memikirkan dan mengupayakan interaksi yang optimal antara peserta didik dengan komponen lainnya.  Interaksi residen pembelajaran dengan komponen lain akan secara optimal merampingkan kegiatan belajar mengajar.

 

Untuk mengoptimalkan interaksi ini dalam sistem instruksional, guru harus terdiri dari setiap aspek komponen yang membentuk sistem instruksional.

 

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan konsistensi aspek-aspek komponen yang membentuk sistem instruksional dengan menggunakan taktik tertentu. Taktik yang berbeda akan mengarah pada berbagai strategi belajar mengajar yang berbeda.  Strategi belajar mengajar dapat bersifat ekspositori dan heuristik.

 

Berbagai istilah sering disamakan dan dibedakan antara pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik. Istilah strategi dari uraian di atas kita pahami sebagai action planning untuk mencapai tujuan tertentu. Rencana aksi yang telah disusun pada tingkat implementasi juga harus dilakukan dengan metode tertentu agar benar-benar berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga dipilih metode tersebut dan digunakan untuk mewujudkan strategi yang disusun dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam satu strategi, berbagai metode dapat digunakan sekaligus, misalnya penggunaan pembelajaran kooperatif dengan strategi ekspositori dapat digunakan dalam metode perkuliahan, tanya jawab dan diskusi sekaligus dalam suatu proses pembelajaran.

 

Istilah yang sering dipertukarkan dengan makna adalah pendekatan, seringkali terjadi kebingungan apakah strategi tersebut didahulukan dan kemudian ada pendekatan atau sebaliknya dari suatu pendekatan akan lahirlah strategi tertentu. Pendekatan ini dapat diartikan sebagai titik awal atau sudut pandang kita tentang proses pembelajaran, sehingga pendekatan ini masih umum, karena merupakan sudut pandang tentang suatu proses. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kelahiran strategi dan metode tergantung pada pendekatan tertentu.

 

Roy Killen (1998) menyatakan bahwa ada dua pendekatan pembelajaran, yaitu (1) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan (2) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru.  Pendekatan yang berpusat pada guru melahirkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif, dan pembelajaran ekspositori. Sementara itu, pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada siswa melahirkan strategi pembelajaran, inkuiri dan strategi pembelajaran induktif.

Sedangkan teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara seseorang menerapkan metode.  Misalnya, bagaimana seharusnya dilakukan agar metode perkuliahan berjalan efektif dan efisien?

Sehingga sebelum orang melakukan proses perkuliahan, sebaiknya anda memperhatikan kondisi dan situasinya, misalnya jika pada siang hari perkuliahan dengan jumlah peserta yang banyak tentu akan berbeda dalam teknik perkuliahan jika dilakukan pada pagi atau malam hari dengan jumlah peserta yang sedikit.

 

Taktik adalah gaya seseorang dalam melakukan teknik atau metode tertentu, sehingga taktik ini lebih individual (Sanjaya, 2008). Misalnya, ada dua guru yang sama-sama menggunakan metode diskusi dalam situasi dan kondisi yang sama di sekolah, maka akan ada perbedaan taktik dalam mengaktifkan siswa selama diskusi berlangsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *